Setelah heboh fenomena "cabe-cabean" yang lahir dalam kalangan masyarakat (gak tau asalnya dari mana), kini muncul lagi istilah baru bernama "terong-terongan".
Kata tersebut muncul dan dikhususkan untuk anak remaja laki-laki yang gaul. Sekilas, penampilan mereka tidak jauh beda dengan remaja normal lainnya. Hanya saja terong-terongan sedikit berbeda secara psikologis, yaitu bergaya kewanita-wanitaan.
Menurut bang Aris Merdeka Sirait (itulohh, ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia), cabe-cabean merupakan ajang prostitusi yang berawal dari judi di kalangan anak-anak remaja pembalap motor liar. Para cabe-cabean ini umumnya senang memakai pakaian minim. Sementara terong-terongan adalah bagian dari komunitas mereka, yang tempat tongkrongannya di tempat wisata kuliner (itu kata bang aris lohh, bukan kata gw..hehe).
Ciri-ciri Terong-terongan
Untuk lebih mengenal kaum terong-terongan berikut dibawah ini adalah ciri-ciri dari kaum yang sekarang banyak bermunculan baik di desa lebih-lebih di kota.
- Sering memakai topi yang ketekuk. (makanya kalau pakai topi jangan di tekuk-tekuk...hihi)
- Suka foto diri sendiri, kamera biasanya di atas lalu mengunggahnya di jejaring sosial, Facebook, Twitter, Instagram dan sebangsanya.
- Gaya dan cara bicaranya melambai (kebanci-bancian) dan suka sesama jenis.
- Sering keluar malam untuk nongkrong dengan sesama terong-terongan.
Perbedaan Cabe-cabean dan Terong-terongan
- Cabe-cabean
- Terong-terongan
- Terong di Cabein
(dari berbagai sumber)